Selasa, 19 April 2011

Prosedur Hygiene

I.       Materi Pembelajaran
Alam amat baik kepada kita, memberikan kekuatan dan kemampuan yang besar untuk mengalahkan hampir setiap jenis penyakit. Ada pepatah yang mengatakan ”Men Sana In Corpore Sano”, yang kira-kira bermakna bahwa dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya ini karena hidup mereka sendiri yang kurang baik dan bagi kebiasaan yang kurang baik ini akan melemahkan dan merusak tubuh.
Bila ditinjau secara lebih khusus, pada dasarnya kesehatan menyangkut semua fase segi kehidupan, baik pada masa lalu, sekarang maupun pada masa yang akan datang. Ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas. Untuk memperjelas pengertian sehat dan sakit dapat diberikan batasan sebagai berikut; sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani serta sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Sakit meliputi gangguan kesehatan jasmani, rohani serta sosial dan keadaan terdapat penyakit, cacat serta kelemahan.
1.      Pengertian Hygiene Sanitasi dan Hygiene Perorangan.
Pada hakekatnya ”Hygiene” dan ”Sanitasi” mempunyai pengertian dan tujuan yang hampir sama yaitu mencapai kesehatan yang prima. Asal kata hygiene dan sanitasi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ”Sehat dan Bersih”, dan jika kita terjemahkan lebih luas maka dapat dibuat kesimpulan bahwa ”Kita bisa sehat dikarenakan kita selalu bersih”. Didalam buku The Theory of Catering disebutkan bahwa : ”Hygiene is the study of helth and the preveration of the deases” ini berarti bahwa hygiene adalah ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan masalah bakteri sebagai penyebab timbulnya penyakit.
Menurut Brownell dalam Sanitation & Hygiene (2000:3), Hygiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan. Sedangkan menurut Prescott, Hygiene menyangkut dua aspek yaitu yang menyangkut individu (personal hygiene) dan yang menyangkut lingkungan (environment).
Seorang juru masak baik dalam lingkungan industri maupun rumah tangga, disamping harus mampu mengolah makanan yang enak rasanya, menarik penampilannya, juga harus aman dimakan. Untuk itu maka makanan harus bebas dari bakteri atau kuman penyakit yang membahayakan kesehatan manusia.
Sanitasi diartikan : ”Free from dirth wich might causes deseases” atau bebas dari kotoran yang mungkin menyebabkan penyakit. Sanitasi lebih banyak memperhatikan masalah kebersihan (tidak ada kotoran) untuk mencapai kesehatan.

2.      Tujuan Pemilihan Bahan Makanan.
1)      Memilih bahan yang bernilai gizi tinggi.
2)      Sesuai dengan kegemaran dan kemampuan keuangan keluarga.
3)      Menurut musim serta mudah didapat.
Fungsi bahan makanan :
1)      Bahan makanan sebagai sumber zat tenaga.
Seperti karbohidrat, protein, lemak.
2)      Bahan makanan sebagai zat pembangun.
Seperti protein, mineral, air.
3)      Bahan makanan sebagai zat pengatur.
Seperti vitamin dan mineral.
3.      Jenis-jenis Bahan Makanan Hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber zat pembangun. Jenis-jenis bahan makanan hewani diantaranya, daging sapi, ikan, unggas, telur dan lain-lain.
1)      Daging (sapi)
Merupakan urat daging atau otot yang melekat pada kerangka kecuali urat daging bagian bibir, hidung dan telinga yang berasal dari hewan yang sehat sewaktu dipotong.
Tanda-tanda daging yang baik adalah :
a.       Tidak berwarna biru.
b.      Tidak banyak lemak.
c.       Warnanya lebih muda dari daging kerbau.
d.      Seratnya lebih halus dari daging kerbau.
2)      Ikan
Ciri-ciri ikan yang baik adalah :
a.       Warna kulit terang, cerah, tidak suram.
b.      Bila ikan bersisik, sisiknya masih melekat dengan kuat.
c.       Dagingnya segar, elastis.
d.      Baunya tidak memberi tanda-tanda busuk.
e.       Tidak berlendir.
f.       Ikan tenggelam didalam air.
3)      Unggas (ayam)
Jenis ayam penghasil daging :
a.       Ayam kampong yang dikenal juga dengan ayam buras.
b.      Ayam ras pedaging, ayam yang berumur dibawah 8 minggu dimana dagingnya empuk dan gurih.
c.       Ayam call, berasal dari ayam petelur yang diapkir.
4)      Telur
Tanda-tanda telur yang baik :
a.       Telurnya tidak retak.
b.      Rongga udara kecil.
c.       Jika dimasukkan kedalam air telur akan tenggelam.
d.      Bila dipecahkan putih telur dengan kuning telur tidak terpisah.



4.      Jenis-Jenis Bahan Makanan Nabati.
1)      Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau, kacang tolo)
Tanda-tanda yang baik adalah :
a.       Warnanya mengkilat dan beragam.
b.      Tidak banyak kotoran.
c.       Tidak ada lubang bekas ulat.
d.      Tidak berjamur.
e.       Tidak berkeriput, terutama pada kacang tanah.
f.       Kering dan tidak berbelah-belah.
Hasil olahan kacang-kacangan.
a.      Tempe
Tanda-tanda tempe yang baik adalah
·         Tidak bercampur dengan ampas kelapa atau kulit kedele.
·         Tidak ada batu-batu kecil dan tidak berbau busuk.
·         Kalau dipotong, butiran kedele tersusun rapi.
b.      Tahu
Tanda-tanda tahu yang baik adalah
·         Berwarna putih.
·         Tidak berbau asam.
·         Tidak terlalu lunak.
·         Bagian dalam putih dan berpori-pori halus.
5.      Jenis-Jenis Bahan Makanan Sayuran
Sayuran merupakan bahan makanan yang selalu terdapat susunan menu Indonesia. Sayuran yang banyak mengandung vitamin adalah sayuran yang berwarna hijau, yang berwarna merah dan kekuning-kuningan serta sayuran kacang seperti buncis.
Tanda-tanda sayuran yang baik adalah
1)      Sayuran masih muda dan segar.
2)      Tidak layu, tidak berulat.
3)      Warna hijau merata.
4)      Tidak bercampur dengan bahan lain.
6.      Jenis-Jenis Bahan Makanan Buah-Buahan.
Buah-buahan merupakan sumber mineral dan vitamin.
Tanda buah-buahan yang baik adalah :
1)      Segar, padat.
2)      Matang dipohon/masak.
3)      Kulitnya licin (tidak keriput).
4)      Tidak busuk, berulat.
7.      Hal-Hal Yang Mempengaruhi Pemilihan Bahan Makanan.
1)      Nilai gizi.
2)      Keadaan ekonomi.
3)      Sosial budaya.
4)      Geografi.
5)      Pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar